Sabtu, 13 November 2010

Pergaulan bebas

Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan bebas”. Sebenarnya makna pergaulan bebas tidak sebatas itu, contohnya orang luar negri berbicara pada yang lebih tua memanggilnya dengan sebutan "YOU", bukankah itu sangat tidak sopan ? tapi setelah mencari tahu dari beberapa sumber, mereka(orang-orang luar negri) memang memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan seperti itu dan dari banyak film-film yang tayang di televisi banyak yang mengganti kata itu dengan sebutan ayah atau paman untuk menyesuaikan kebudayaan.

Kasus diatas merupakan salah satu bentuk pergaulan bebas di mana usia tidak lagi menjadi pembatas. Tanpa adanya batasan usia sehingga yang muda tidak sungkan dengan yang lebih tua dan yang tua tidak perlu jaim dengan yang muda. Dan belum lama ini di dalam negri pun ada berita tentang beberapa kelompok masyarakat yang menyarankan agar hal ini di bebaskan. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat.

Dalam hal lain pergaulan bebas di artikan sebagai seks bebas, dan Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas tersebut. bahkan Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks, Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi. Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya. Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “.

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar